Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menyelami Pembelajaran Mendalam: Mengintegrasikan KKO Bloom, SOLO, dan Pengalaman Belajar

Di era kurikulum merdeka, pendidikan tak hanya menekankan pada capaian hasil belajar, namun juga pada bagaimana siswa mengalami proses pembelajaran itu sendiri. Dalam konteks ini, penting bagi guru memahami bagaimana merancang aktivitas dan asesmen pembelajaran dengan mempertimbangkan Kata Kerja Operasional (KKO) dari taksonomi Bloom, tingkatan berpikir dari taksonomi SOLO, serta pengalaman belajar mendalam: memahami, mengaplikasi, dan merefleksi.

1. KKO Bloom: Pemetaan Proses Kognitif

Taksonomi Bloom (revisi Anderson & Krathwohl, 2001) memetakan proses berpikir siswa dari yang paling dasar hingga kompleks:

  • C1 (Mengingat): Menyebutkan, menghafal, meniru
  • C2 (Memahami): Menjelaskan, merinci, membandingkan
  • C3 (Mengaplikasikan): Menggunakan, melaksanakan, memodifikasi
  • C4 (Menganalisis): Menganalisis, memecahkan, mengkorelasikan
  • C5 (Mengevaluasi): Menilai, mengkritik, menafsirkan
  • C6 (Mencipta): Merancang, membangun, menciptakan

Setiap level disertai KKO yang membantu guru menyusun tujuan pembelajaran, instruksi, dan asesmen yang tepat.

2. Taksonomi SOLO: Kedalaman Pemahaman Siswa

Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) menggambarkan bagaimana pemahaman siswa berkembang dari permukaan ke mendalam:

  • Unistruktural (satu informasi): sesuai dengan C1 (Mengingat)
  • Multistruktural (beberapa informasi belum terhubung): sesuai dengan C2 (Memahami)
  • Relasional (terkoneksi): sesuai dengan C3 dan C4 (Mengaplikasi dan Menganalisis)
  • Extended Abstract (konsep baru, reflektif): sesuai dengan C5 dan C6 (Mengevaluasi dan Mencipta)

Dengan SOLO, guru dapat mengenali sejauh mana pemahaman siswa berkembang dan mengintervensi sesuai kebutuhan.

3. Pengalaman Belajar Mendalam: Memahami, Mengaplikasi, Merefleksi

Dalam pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM), siswa tak hanya dituntut menyerap informasi, tetapi juga:

  • Memahami: mengeksplorasi makna, membangun koneksi
  • Mengaplikasi: menggunakan pengetahuan dalam konteks nyata
  • Merefleksi: menilai pengalaman dan menyusun makna baru

Ketiga aspek ini selaras dengan perkembangan kognitif dalam Bloom dan kedalaman pemahaman dalam SOLO.

4. Integrasi Ketiga Konsep

Tabel berikut mengilustrasikan integrasi antara KKO Bloom, Taksonomi SOLO, dan Pengalaman Belajar Mendalam:

Pengalaman Belajar

SOLO

KKO (Bloom)

Contoh Aktivitas

Memahami

Unistruktural & Multistruktural

Menjelaskan, mengklasifikasi, merinci

Membuat peta konsep, diskusi makna

Mengaplikasi

Relasional

Menerapkan, memodifikasi, menyusun

Proyek terapan, simulasi, studi kasus

Merefleksi

Extended Abstract

Mengevaluasi, mencipta, merancang

Menulis jurnal refleksi, membuat inovasi

 

Dengan integrasi ini, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya bermakna, tetapi juga berkesadaran dan menggembirakan, sesuai prinsip pembelajaran mendalam.

Mengintegrasikan KKO Bloom, Taksonomi SOLO, dan Pengalaman Belajar PM bukan sekadar tren pedagogi. Ini adalah strategi untuk membawa siswa belajar secara utuh—dari mengetahui, memahami, hingga mencipta. Dengan pemetaan yang jelas, guru dapat menuntun siswa menjadi pembelajar yang reflektif dan adaptif di tengah tantangan abad ke-21.



Posting Komentar untuk "Menyelami Pembelajaran Mendalam: Mengintegrasikan KKO Bloom, SOLO, dan Pengalaman Belajar"