Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Lengkap Asesmen Pembelajaran 2025: Prinsip, Contoh Instrumen, dan Evaluasi

Panduan Pembelajaran dan Asesmen 2025 menjelaskan asesmen secara sangat komprehensif, mulai dari prinsip, perencanaan, pelaksanaan, teknik, hingga pelaporan. Berikut ringkasan lengkapnya: 

1. Pengertian Asesmen

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar murid

Asesmen menjadi bagian dari siklus pembelajaran:

Perencanaan → Pembelajaran → Asesmen → Refleksi → Tindak Lanjut.

Panduan ini menekankan bahwa asesmen tidak hanya menguji, tetapi mendukung pembelajaran dan perkembangan murid secara berkelanjutan. 

2. Prinsip-Prinsip Asesmen

Panduan menetapkan tiga prinsip utama asesmen, yaitu:

A. Berkeadilan

Asesmen tidak boleh bias terhadap latar belakang murid, identitas, maupun kebutuhan khusus.

Contoh penerapannya:

  • Penyesuaian asesmen untuk murid berkebutuhan khusus
  • Tidak memakai tes calistung untuk masuk SD
  • Menentukan kriteria ketercapaian yang transparan kepada murid

B. Objektif

Asesmen berdasarkan informasi faktual, bukan persepsi pribadi.

Contoh penerapan:

  • Menyusun asesmen selaras tujuan pembelajaran
  • Menggunakan berbagai teknik asesmen (observasi, performa, tes)
  • Menganalisis hasil asesmen secara konsisten

C. Edukatif

Asesmen digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki pembelajaran.

Contoh penerapan:

  • Penilaian diri dan antarteman
  • Penyusunan laporan kemajuan belajar yang ringkas
  • Memberi umpan balik yang memotivasi murid (growth mindset) 

3. Jenis-Jenis Asesmen

Panduan membagi asesmen menjadi dua kelompok besar:

A. Asesmen Formatif

Tujuan: memberikan umpan balik selama proses belajar.

Digunakan untuk:

  • Mengidentifikasi kebutuhan belajar
  • Memperbaiki proses pembelajaran
  • Memberi informasi cepat kepada murid dan guru

Jenis asesmen formatif:

  • Asesmen awal: memeriksa kesiapan murid
  • Asesmen proses: mengecek pemahaman murid di tengah pembelajaran
    Contoh: observasi, pertanyaan pemantik, jurnal reflektif, peer assessment, self assessment, exit ticket, CATs, peta konsep, dll.
     

B. Asesmen Sumatif

Tujuan: menilai pencapaian hasil belajar murid pada akhir periode pembelajaran.

Dilaksanakan pada:

  • akhir satu tujuan pembelajaran
  • akhir lingkup materi
  • akhir semester (opsional) – dilakukan bila guru masih memerlukan konfirmasi capaian murid

Fungsi asesmen sumatif:

  • Menilai pencapaian hasil belajar
  • Membandingkan dengan kriteria
  • Dasar kelanjutan pembelajaran atau kenaikan kelas

panduan pembelajaran dan Asesme…

Teknik asesmen sumatif dapat berupa tes tertulis, presentasi, projek, portofolio, studi kasus, praktik, dll. 

4. Asesmen Autentik dan Holistik

Panduan 2025 menekankan bahwa asesmen harus:

A. Autentik

Menggambarkan konteks nyata kehidupan (real-world).

Menilai kemampuan:

  • pemecahan masalah
  • berpikir kritis
  • kreativitas
  • kolaborasi
  • komunikasi

B. Holistik

Menilai murid secara menyeluruh:

  • pengetahuan
  • keterampilan
  • sikap 

5. Perencanaan Asesmen

Guru wajib merencanakan asesmen sejak awal penyusunan pembelajaran.

Hal yang direncanakan meliputi:

  1. Tujuan asesmen
  2. Jenis asesmen (formatif/sumatif)
  3. Instrumen
  4. Kriteria ketercapaian
  5. Teknik penilaian 

Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP) harus dirumuskan sejak awal, misalnya dengan:

  • rubrik
  • skala
  • deskripsi
  • persentase 

6. Teknik dan Instrumen Asesmen

Panduan memberikan daftar teknik asesmen yang dapat digunakan guru:

1) Observasi

Mengamati perilaku atau proses belajar murid.

2) Kinerja/Performansi

Praktik, produk, projek, portofolio.

3) Projek

Penyelesaian tugas jangka panjang dengan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan.

4) Tes Tertulis

Pilihan ganda, esai, uraian.

5) Tes Lisan

Tanya jawab lisan saat pembelajaran.

6) Penugasan

Tugas individu atau kelompok.

7) Portofolio

Kumpulan hasil karya murid.

8) Classroom Assessment Techniques (CATs)

Teknik asesmen cepat di kelas (minute paper, chain notes, muddiest point). 

7. Pelaksanaan Asesmen dalam Pembelajaran

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, guru harus:

  • melakukan asesmen awal untuk menentukan pembelajaran terdiferensiasi
  • melakukan asesmen formatif sepanjang pembelajaran
  • memberikan umpan balik segera
  • menyesuaikan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen 

8. Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen

Asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan:

  • laporan hasil belajar (rapor)
  • kenaikan kelas
  • kelulusan

Asesmen formatif tidak dilaporkan, tetapi digunakan untuk perbaikan strategi pembelajaran.

Pelaporan harus:

  • ringkas
  • jelas
  • fokus pada informasi penting 

9. Fungsi Asesmen dalam Pembelajaran Mendalam

Panduan menegaskan tiga fungsi asesmen (berbasis teori internasional):

1. Assessment as Learning

Untuk refleksi diri murid.

Contoh: jurnal, penilaian diri.

2. Assessment for Learning

Membantu guru memperbaiki pembelajaran.

Contoh: CATs, peta konsep.

3. Assessment of Learning

Menilai hasil belajar akhir.

Contoh: tes, projek, portofolio. 

10. Asesmen pada Konteks PAUD/ABK

Untuk PAUD dan fase awal SD:

  • penilaian observasi dan unjuk kerja
  • tanpa tes tulis
  • memantau tumbuh kembang 

Kesimpulan Utama

Asesmen dalam Panduan 2025 adalah:

1. Menyeluruh (holistik)

Menilai sikap, pengetahuan, keterampilan secara terpadu.

2. Autentik

Berbasis situasi nyata.

3. Berorientasi pada perkembangan murid

Penekanan pada asesmen formatif untuk memperbaiki proses belajar.

4. Fleksibel

Guru memilih teknik sesuai kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran.

5. Transparan

Kriteria ketercapaian harus dipahami murid.

  

1. CONTOH RUBRIK ASESMEN (Kinerja / Produk / Proses)

Rubrik Penilaian Projek: “Menyelesaikan Soal Cerita Matematika dengan Langkah Sistematis”

Cocok untuk SD–SMK, bisa diadaptasi.

Aspek Dinilai

Skor 4

(Sangat Baik)

Skor 3

(Baik)

Skor 2

(Cukup)

Skor 1

(Perlu Bimbingan)

Pemahaman Masalah

Menuliskan semua informasi penting dan tujuan penyelesaian secara lengkap dan tepat.

Menuliskan sebagian besar informasi penting.

Menuliskan informasi penting tetapi kurang lengkap/kurang tepat.

Tidak dapat mengidentifikasi informasi penting.

Prosedur Penyelesaian

Langkah-langkah logis, sistematis, tanpa kesalahan.

Langkah-langkah logis namun terdapat 1 kesalahan kecil.

Langkah-langkah kurang runtut atau terdapat kesalahan konsep.

Langkah tidak jelas atau banyak kesalahan konsep.

Perhitungan

Semua perhitungan benar.

Ada 1 kesalahan perhitungan.

Ada beberapa kesalahan perhitungan.

Sebagian besar perhitungan salah.

Interpretasi Jawaban

Jawaban akhir tepat, lengkap, dan sesuai konteks.

Jawaban benar tetapi penjelasan kurang lengkap.

Jawaban kurang tepat dan penjelasan kurang jelas.

Jawaban tidak tepat atau tidak ada interpretasi.

Kejelasan Penyajian

Rapi, mudah dibaca, dan menggunakan simbol matematika dengan tepat.

Cukup rapi dan mudah dibaca.

Kurang rapi, beberapa bagian tidak jelas.

Tidak rapi dan sulit dipahami.

 Skor Akhir

  • 16–20 = Sangat Baik
  • 11–15 = Baik
  • 6–10 = Cukup
  • 1–5 = Perlu Bimbingan

 

2. CONTOH CEKLIS ASESMEN (Observasi / Proses Pembelajaran)

Ceklis Observasi Aktivitas Murid dalam Pembelajaran Diskusi Kelompok

Nama Murid              : ……………………

Tanggal                      : ……………………….

Ceklis Perilaku Belajar

No

Indikator yang Diamati

Ya

Tidak

Catatan Guru

1

Aktif mengemukakan pendapat dalam kelompok

 

2

Mendengarkan pendapat teman

 

3

Mencatat ide atau informasi penting

 

4

Berperan dalam menyelesaikan tugas kelompok

 

5

Menggunakan bahasa yang sopan dalam diskusi

 

6

Menyelesaikan tugas tepat waktu

 

7

Memiliki sikap kerja sama yang baik

 

 Kesimpulan Guru

▪ Sangat aktif / Aktif / Cukup / Perlu bimbingan

Cek salah satu Sangat Aktif Aktif Cukup Perlu Bimbingan

 

3. CONTOH FORMAT PORTOFOLIO MURID

Digunakan untuk asesmen autentik & holistik.

A. Identitas Portofolio

  • Nama murid              : ………………………………
  • Kelas                          : ………………………………
  • Mata pelajaran          : ………………………………
  • Fase                           : ………………………………
  • Semester                   : ………………………………

B. Daftar Isi Portofolio

  1. Lembar Identitas
  2. Capaian Pembelajaran / Tujuan Pembelajaran
  3. Kumpulan Karya
  4. Refleksi Murid
  5. Penilaian Guru
  6. Rencana Perbaikan & Pengayaan

C. Bukti Karya (Evidence)

Diisi sesuai jenis pembelajaran:

No

Jenis Bukti

Deskripsi Karya

Tanggal

Catatan Guru

1

Lembar kerja

Penyelesaian soal cerita tentang bangun datar

12/08/2025

Sudah memahami konsep keliling

2

Foto aktivitas

Dokumentasi diskusi kelompok

13/09/2025

Berpartisipasi aktif

3

Projek mini

Model persegi dari karton

18/10/2025

Presisi dan rapi

 D. Refleksi Diri Murid

Tuliskan jawaban sederhana:

  1. Apa yang paling kamu pelajari minggu ini?
  2. Apa yang masih sulit?
  3. Bagaimana cara kamu memperbaikinya?
  4. Apa yang ingin kamu pelajari berikutnya?

E. Penilaian Guru (menggunakan rubrik)

Aspek

Skor

Komentar Guru

Pemahaman konsep

1–4

 

Kerapian dan kualitas karya

1–4

 

Partisipasi

1–4

 

Kemajuan dibanding sebelumnya

 

 

 F. Rencana Tindak Lanjut

Remedial (Jika diperlukan)

  • Materi yang perlu diperbaiki           :

…………………………………………………………………………………….

  • Kegiatan remedial                            :

…………………………………………………………………………………….

Pengayaan (Jika murid cepat menguasai)

  • Tantangan lanjutan:

…………………………………………………………………………………….____

 

4. CONTOH INSTRUMEN UNTUK FORMATIF DAN SUMATIF

A. Asesmen Formatif — "Exit Ticket"

Pertanyaan:

  1. Tuliskan satu hal paling penting yang kamu pelajari hari ini.
  2. Apa bagian yang paling membingungkan?
  3. Beri nilai pemahamanmu dari 1–5.

Guru menggunakan ini untuk memperbaiki pertemuan berikutnya. 

B. Asesmen Sumatif — Projek Mini

Membuat Presentasi Berdasarkan Data

Tugas:

  • Murid membuat presentasi 3 slide untuk menjelaskan hasil pengolahan data sederhana.
    Instrumen: menggunakan rubrik (seperti rubrik kinerja di atas).

 

 

1. Evaluasi Pembelajaran dalam Panduan 2025 = Refleksi Pembelajaran

Panduan menyatakan bahwa pendidik harus melakukan evaluasi pembelajaran melalui kegiatan refleksi untuk menilai kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan asesmen yang sudah dilakukan.

Hal ini dijelaskan secara langsung pada bagian Refleksi dan Tindak Lanjut:

Evaluasi dilakukan untuk:

  • Menilai proses pembelajaran
  • Menilai efektivitas langkah-langkah pembelajaran
  • Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran 

2. Bentuk Evaluasi Pembelajaran dalam Panduan

Panduan menguraikan bahwa evaluasi (refleksi) dilakukan dengan beberapa cara:

A. Refleksi oleh Pendidik

Pendidik mengevaluasi:

  • Perencanaan pembelajaran
  • Pelaksanaan pembelajaran
  • Asesmen yang sudah dilakukan
  • Umpan balik dari murid

Pendidik diberi kebebasan untuk membuat kuesioner evaluasi pembelajaran untuk mengumpulkan informasi dari murid.

B. Refleksi oleh Murid (Self-Evaluation)

Panduan menekankan pentingnya evaluasi diri murid terhadap:

  • Pencapaian tujuan pembelajaran
  • Strategi belajar yang mereka gunakan
  • Pemaknaan terhadap proses belajar 

3. Evaluasi dalam Kerangka Pembelajaran Mendalam

Di bagian pengalaman belajar "Merefleksi", murid dilatih untuk melakukan evaluasi:

  • mengevaluasi proses belajar
  • mengevaluasi hasil belajar
  • menilai efektivitas strategi belajar
  • memaknai hasil pembelajaran

Panduan menyatakan bahwa evaluasi adalah bagian penting dari kemampuan regulasi diri. 

4. Evaluasi Efektivitas Pembelajaran melalui Asesmen

Panduan menjelaskan bahwa asesmen, terutama asesmen formatif, dipakai sebagai alat:

  • untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran
  • untuk melihat apakah pembelajaran berjalan sesuai tujuan
  • sebagai bahan perbaikan

Dengan kata lain, evaluasi pembelajaran = analisis hasil asesmen murid untuk memperbaiki pembelajaran. 

5. Evaluasi oleh Kepala Sekolah dan Pengawas

Panduan menjelaskan bahwa evaluasi pembelajaran dilakukan bersama:

A. Kepala sekolah

  • memfasilitasi refleksi guru
  • berdiskusi tentang apa yang perlu diperbaiki
  • melakukan observasi kelas

B. Pengawas/Penilik

  • melakukan refleksi dialogis, non-judgmental
  • tidak menuntut administrasi
  • mendampingi guru dalam mengevaluasi pembelajaran 

6. Evaluasi Pembelajaran = Bagian dari Siklus Pembelajaran

Panduan menggambarkan bahwa pembelajaran berjalan dalam satu siklus:

Perencanaan → Pelaksanaan → Asesmen → Refleksi/Evaluasi → Perbaikan

Evaluasi adalah tahap akhir yang mempengaruhi perencanaan berikutnya. 

Rangkuman Inti: Apa itu Evaluasi Pembelajaran Menurut Panduan 2025?

  1. Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui refleksi, baik oleh guru, murid, kepala sekolah, maupun pengawas.
  2. Evaluasi meliputi:

Menilai perencanaan pembelajaran

Menilai pelaksanaan pembelajaran

Menilai efektivitas asesmen

Menilai hasil belajar murid sebagai indikator efektivitas pembelajaran

  1. Asesmen formatif digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi proses pembelajaran.
  2. Evaluasi bukan hanya di akhir, tetapi dilakukan terus-menerus sepanjang proses pembelajaran.
  3. Guru wajib mencatat dan menindaklanjuti hasil evaluasi sebagai dasar perbaikan.

Unduh versi PDF DISINI

 

Posting Komentar untuk "Panduan Lengkap Asesmen Pembelajaran 2025: Prinsip, Contoh Instrumen, dan Evaluasi"