Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Guru Bisa Digantikan oleh AI?

Apa itu profesi? 

Profesi merupakan pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan tidak termasuk dalam profesi. Lalu apa perbedaan di antara keduanya dan apa itu profesi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud oleh profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian, seperti keterampilan serta kejuruan tertentu.

Istilah profesi dapat mengacu kepada siapa saja yang mencari nafkah dengan cara melakukan satu kegiatan yang membutuhkan tingkat pendidikan dan keterampilan atau pelatihan tertentu. Biasanya, profesi memiliki standar tersendiri dan berkaitan dengan profesionalitas sebagai salah satu karakteristik. Agar lebih jelas dalam memahami profesi, berikut penjelasan tentang apa itu profesi dan perbedaannya dengan pekerjaan.

 

Profesi apa yang tak bisa digantikan oleh AI?

Meskipun kemajuan teknologi AI terus berkembang pesat, masih ada beberapa profesi yang sulit digantikan oleh AI, terutama yang melibatkan interaksi manusia dan kemampuan kreativitas. Setelah saya bertanya kepada AI dengan pertanyaan "Profesi apa saja yang tidak bisa digantikan oleh AI?". AI memberikan jawaban tentang beberapa contoh profesi yang sulit digantikan oleh AI adalah:

  1. Pekerjaan di bidang kreatif seperti seniman, musisi, penulis, dan desainer. AI saat ini bisa memproduksi karya seni dan musik, tetapi masih sulit untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar orisinal dan kreatif.
  2. Pekerjaan yang memerlukan empati dan interaksi manusia, seperti psikolog, konselor, dan guru. Meskipun AI dapat memberikan jawaban atas pertanyaan dan masalah tertentu, tetapi tidak dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan oleh manusia.
  3. Pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan interpersonal dan komunikasi, seperti manajer, diplomat, dan pengacara. AI mungkin dapat membantu dalam beberapa tugas administratif, tetapi tidak dapat menggantikan kemampuan manusia dalam memahami motivasi, kebutuhan, dan keinginan orang lain.
  4. Pekerjaan di bidang medis seperti dokter dan perawat. Meskipun AI dapat membantu dalam diagnosis dan pengobatan penyakit, tetapi masih sulit untuk menggantikan kemampuan manusia dalam mengevaluasi kondisi pasien secara keseluruhan dan memberikan perawatan yang tepat.

Itulah beberapa kemungkinan profesi yang tak tergantikan oleh AI saat ini, namun demikian perkembangan teknologi AI terus berlanjut, dan di masa depan, mungkin akan ada perubahan dalam profesi-profesi terebut atau munculnya profesi baru yang sulit dibayangkan saat ini.

 

Mengapa Guru Tak Bisa Digantikan Oleh AI?

Saat ini, dunia kita penuh dengan manifestasi bahwa AI sedang bergerak. Bahkan di bioskop, film menggambarkan AI menggantikan manusia di masa depan. Ini tidak terjadi dalam pendidikan. AI tidak dapat menggantikan guru. Berikut adalah 10 alasan utama mengapa AI tidak dapat menggantikan guru (“https://helplineph.com”):

  1. AI tidak punya emosi, guru punya. Guru dapat memahami siswa mereka dengan emosi mereka. Inilah pertahanan terbaik yang dimiliki para guru yang membuat mereka tetap menjadi nomor satu meski dunia hancur berantakan.
  2. AI tidak mengembangkan pemikiran kritis seperti yang dilakukan guru. Guru dapat membengkokkan keterampilan berpikir mereka seperti yang mereka suka, tidak seperti AI.
  3. AI tidak memahami perkembangan otak siswa. Seorang guru selalu memahami setiap siswa di kelasnya. Ini adalah peran yang sangat penting dari seorang guru bahkan sebelum kita lahir.
  4. AI membutuhkan baterai/charger dan mati tanpa listrik, guru adalah manusia. Tanpa listrik, AI tidak bekerja. Guru adalah manusia sehingga mereka dapat menjaga siswanya bahkan pada hari libur dan hari-hari gelap.
  5. AI tidak membantu anak berkembang di masa depan yang tidak pasti seperti yang dilakukan guru. Guru membantu siswa berkembang dalam ketidakpastian. Mereka membantu siswa memahami hal-hal seperti ini.
  6. AI hanya ada di film tapi mereka tidak bisa melampaui guru sungguhan. Guru sejati adalah orang yang mengasah para pembuat AI saat ini. Tanpa guru, AI juga tidak ada.
  7. AI tidak membantu anak mengembangkan rasa ingin tahunya pada benda-benda langsung. Bagaimana AI bisa membuat siswa penasaran dengan kehidupan? Guru dapat memperbaiki apa saja selama itu adalah sesuatu yang membuat siswa penasaran.
  8. AI membutuhkan masukan dari manusia. Guru mengembangkan jaringan input mereka sendiri melalui pengalaman. Manusia adalah sumber masukan dalam AI ini. Guru memiliki sistem kompleks mereka sendiri yang berfungsi karena mereka mengalaminya sebagai manusia. Sebagai imbalannya mereka membagikannya kepada siswa.
  9. AI tidak memahami emosi dan perasaan setiap siswa, guru mengerti. AI adalah aplikasi/mesin, mereka tidak mengerti apa yang dialami siswa.
  10. AI adalah buatan manusia, tetapi guru berasal dari Tuhan, pembuat segala sesuatu. Kita harus mengerti bahwa Tuhan menciptakan manusia dan manusia menciptakan AI. Itu adalah hal paling nyata yang pernah ada dan tidak ada yang bisa memelintirnya. AI tidak dapat menggantikan guru.

 

Daftar Pustaka

https://helplineph.com/opinion/robots/

https://www.gramedia.com/best-seller/apa-itu-profesi/

Posting Komentar untuk "Apakah Guru Bisa Digantikan oleh AI?"